ISPtimes.com – Libur Lebaran tentunya menjadi momen yang sangat dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati waktu luang setelah menjalani ibadah puasa.
Dalam momen libur Lebaran tersebut, banyak orang memilih untuk menghabiskan waktu dengan menonton film di bioskop sebagai hiburan bersama keluarga atau teman.
Adapun salah satu film yang menjadi pilihan merupakan film Norma: Antara Mertua dan Menantu. Film tersebut menceritakan tentang perselingkuhan yang terjadi antara suami Norma dengan ibu kandungnya sendiri.
Dalam film Norma: Antara Mertua dan Menantu, Wulan Guritno berperan sebagai Rina, ibunda dari Norma yang diperankan oleh Tissa Biani.
Wulan Guritno mengaku jika perannya sebagai Rina tidaklah mudah. “Film ini menantang bagi saya, untung tayangnya di Lebaran,” kata Wulan Guritno.
Tak hanya itu, Wulan Guritno juga mengaku jika cobaan yang dialami oleh Norma Risma tidaklah mudah. “Apa yang dialami Norma terjadi pada ibunya sendiri ini di luar nalar dan akal kita semua, sakitnya luar biasa,” terang Wulan.
Wulan Guritno menambahkan jika film Norma ini memberikan banyak pelajaran hidup baginya sendiri, yaitu tentang keikhlasan dan memaafkan.
“Dengan tayang di Lebaran ini, Norma memberi pelajaran, bagaimana saat mendapatkan masalah yang sesakit itu dan kita bisa ikhlas memaafkan. Semoga ‘Ambu’ dimaafkan,” ujar Wulan.
Lebih lanjut, Wulan berharap film Norma: Antara Mertua dan Menantu bisa memberikan pesan kehidupan yang baik, meski mengangkat tentang perselingkuhan.
“Semoga film ini bisa memberikan pelajaran tentang keikhlasan dan memaafkan. Hasilnya maksimal di bioskop,” ujar Wulan Guritno.
Seperti diketahui pula, ibunda Shalom Razade tersebut juga sangat antusias menyambut label usia 13 tahun ke atas untuk film Norma: Antara Mertua dan Menantu. Dia menjelaskan tema utama film ini tentang konflik dalam keluarga dan cara seorang anak menghadapi situasi tersebut.
“Senang ya, bisa jadi film pilihan keluarga. Ketika saya menerima tawaran main di film ini, dari awal saya tahu emosinya kompleks. Ada isu parenting, romantisme, sampai adab dalam pergaulan,” tandasnya.(*)