Oleh : Edythia Rio Wirawan
Sejak tayang pertama kali, para penggemar drakor Nevertheless sudah disuguhkan fakta bahwa betapa bodohnya Yoo Na-Bi (Han So-Hee) yang mudah terjerat ke dalam pelukan buaya darat.
Gadis muda yang besar dengan konflik orangtuanya yang bercerai dan ternyata lebih dekat kepada bibi ketimbang ibu kandungnya sendiri, itu juga sepertinya menjadi pemicu betapa Yoo Na-Bi kurang mendapatkan perhatian dari lelaki yang semestinya ia dapat dari ayah kandungnya sendiri.
Penonton beberapa kali dibuat kesal, “Gemash” dan lagi-lagi menyayangkan betapa mudahnya kemudian Yoo Na-Bi masuk ke lubang yang sama; jatuh cinta pada sosok si bad boy, Park Jae-Eon (Song Kang) yang sedari episode 1 sampai episode 9 acapkali mengaduk-aduk dan mencabik-cabik perasaan mahasiswi seni rupa itu.
Bagi kita yang hidup dan besar dengan etika dan budaya timur, tentunya kita akan bertanya-tanya, apakah kehidupan anak muda di Korea Selatan (atau jangan-jangan di Indonesia juga) sudah sebebas itu? yah tapi setidaknya dari drama yang diadaptasi dari webtoon dengan judul yang sama ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa memang sedang ada pergerakan “Pembebasan” yang hendak disuarakan oleh sineas Korsel; seperti normalisasi LGBT dan hubungan seks di luar nikah (bahkan tanpa status), serta fenomena aplikasi kencan yang memungkinkan untuk berkencan dengan “Stranger” yang sebenarnya di Korea sendiri hal ini juga ditentang banyak orang.