ISPtimes.com -Duka dan rasa kehilangan akibat tenggelamnya KRI Nanggala 402 juga dirasakan para santri dan jamaah ponpes Yatim Piatu dan Dhuafa Tahfidzul Quran Riyadhus Solihin, Bandarlampung.
Usai menjalankan salat Isya berjamaah, ratusan santri ponpes menggelar salat gaib untuk mendoakan ke 53 awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
Salat yang dilaksanakan sebelum menjalani ibadah tarawih itu diimami langsung Pimpinan Ponpes Riyadhus Solihin, Ismail Zulkarnain, Kamis (28/4/2021).
“Kami salat gaib untuk 53 prajurit TNI AL yang gugur menjalankan tugas negara dan seorang Kepala BIN di Papua, serta seorang Bintara Brimob. Jadi ada 55 prajurit negara yang meninggal di bulan ini,” kata Ismail usai salat gaib.
Menurutnya, salat tersebut sebagai bentuk rasa duka dan prihatin terhadap peristiwa yang merenggut nyawa kader-kader bangsa terbaik di tanah air. Apalagi, prajurit tersebut meninggalkan anak dan istri demi negara.
“Bayangkan saja 75 jam mereka di dalam laut. Mungkin kalau kita nggak sanggup, apalagi posisi kapal pecah menjadi tiga bagian. Tapi, dalam Islam kata Rasulullah orang yang meninggal dalam kondisi tenggelam maka terhitung syuhada,” katanya.
Untuk itu, dia bersama santrinya berdoa kepada Allah SWT agar arwah para pejuang bangsa itu diberikan kelapangan kuburnya, amal ibadahnya diterima, dan dosanya diampuni.
Selain itu, lingkungan TNI turut menjadi perhatian khusus baginya. Sebab, dua santrinya yang kini menjadi angkatan laut, yaitu Fajri bertugas di Surabaya dan Pariji bertugas di Papua.
“Pengorbanan mereka tidak akan sia-sia dan menjadi kenangan bagi semuanya, karena mengakhiri hidup dalam detik-detik terakhir membawa nama baik bangsa dan negara. Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan tabah, selalu dalam perlindungan Allah SWT,” tuturnya. (RED)