ISPtimes.com – Mager merupakan kepanjangan dari malas untuk bergerak, yang saat ini kemungkinan banyak dialami oleh sejumlah orang dari berbagai kalangan usia muda ingga orang tua.
Menurut dr. Decsa Medika Hertanto, dokter spesialis penyakhit dalam di RSUD Dr. Soetomo, Jawa Timur menjelaskan jika mager sudah menjadi budaya.
Ya, dalam penelitian menurut Web MD, mager sudah menjadi budaya lantaran sekitar 60-80% penduduk dunia baik negara maju dan berkembang sudah mengalami perubahan gaya hidup mager.
Gaya hidup mager ini cukup mengancam dan perkembangan informasi dan teknologi diyakini menjadi salah satu penyebabnya.
Tidak hanya itu, dr. Decsa mengatakan jika mager bisa menyebabkan sejumlah penyakit tulang dan sendi lebih dini.